Umri Gelar Silaturrahim Dengan Ketum PP Muhammadiyah, Sejumlah Tokoh Masyarakat Riau Turut Diundang

Pekanbaru (Umrinews) - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri), Rabu (13/9/2023) menggelar silaturrahim dengan Ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi. Kegiatan yang diawali dengan Santap Malam itu bertempat di Mahligai Ballroom, Aryaduta Hotel, jalan Diponegoro, Pekanbaru.

Hadir dalam kesempatan itu Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA, Ketua BPH Umri Prof Dr HM Nazir MA, para Wakil Rektor, para Dekan serta pimpinan lainnya. Hadir pula ketua Pimpinam Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau Dr Hendri Sayuti MAg, ketua PW Aisyiyah Riau Dr Hj Hikmani dan pimpinan Organisasi Otonom PW Muhammadiyah Riau serta Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten dan Kota di Riau.

Turut hadir sebagai undangan Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn.) Edy Afrizal Natar Nasution, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal SH MH, mantan Gubernur Riau Brigjen (Purn.) H Saleh Djasit, tokoh perempuan Riau Hj Azlaini Agus SH MH, Anggota DPR RI Fraksi PKB Abdul Wahid, Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Direktur Bank Riau Syariah Sarjono Amnan, Rektor Unilak Prof Dr Junaidi MHum, Rektor UIR Prof Dr Syafrinaldi, Bupati Siak Alfedri, Ketua Paguyuban Pedagang Bakso seriau Tukimin dan beberapa anggota serta undangan lainnya.

Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas kedatangan Ketum PP Muhammadiyah di Bumi Lancang Kuning serta kehadiran para tamu undangan. Pada kesempatan itu ia membeberkan perkembangan kampus Umri diantaranya jumlah mahasiswa baru.

"Terimakasih kepada pak Haedar yang telah datang mencemar duli di Bumi Lancang Kuning ini. Terimakasih juga sgenap tamu undangan yang hadir. Alhamdulillah di saat Perguruan Tinggi Swasta kesulitan mencari mahasiswa baru, justru Umri tidak mengalami kesulitan itu. Tahun 2022 lalu Umri menerima 2.450 orang mahasiswa dan tahun ini Umri menerima 2.960 orang mahasiswa" beber Saidul Amin.

Dari jumlah itu, Saidul Amin merinci jumlah mahasiswa berdasarkan agama. Ia mengatakan "Dari keseluruhan jumlah mahasiswa itu, diantaranta148 mahasiswa beragama Protestan, 30 mahasiswa beragama Katholik dan 2 beragama Budha. Ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah adalah rahmaatan lil alamiin. Dari Muhammadiyah untuk bangsa".

Pada pertemuan yang berlangsung dalam suasana akrab itu Saidul Amin juga memaparkan progres pembangunan Gedung Rusunawa senilai Rp 18 Milyar lebih, pembangunan Gedung Kuliah Tajdid Center yang dibangun dari dana Wakaf serta pembangunan taman Ekoparian yang bersumber dari CSR PT Pertamina Hulu Rokan.

"Kami juga perlu sampaikan bahwa saat ini pembangunan Gedung Rusunawa bantuan Kementrian PUPR ditargerkan akan rampung pada bulan Desember mendatang. Demikian pula gedung kuliah Tajdid Center yang dibangun dengan dana wakaf sedang digesa pembangunanannya serta pembangunan Taman Ekoparian dari CSR PT Pertamina Hulu Rokan Insya Allah akan diresmikan pada November" beber Saidul Amin lagi.

Atas perolehan dana wakaf untuk pembangunan gedung kuliah Tajdid Center itu, Saidul Amin mengucapkan terimakasih. Ia juga melaporkan kepada Ketum PP Muhammadiyah bahwa Umri juga akan menerima Dana Wakaf dari Paguyuban Pedagang Bakso Seriau senilai Rp. 40 juta. Direktur Eksekutif KDEKS Riau itu juga mengungkapkan bahwa ia akan membantu dan membina para pedagang bakso untuk mendapatkan Sertifikasi Halal dari MUI.

"Kami sampaikan kepada pak Haedar bahwa diantara orang yang telah memberikan wakaf dalam jumlah besar adalah pak Saleh Djasit dan Kapolda Riau pak Iqbal. Kemudian malam hari ini kita akan menerima wakaf sebesar Rp. 40 juta dari Paguyuban Pedagang Bakso Seriau. Kami juga sampaikan, para pedagang bakso ini akan kita bantu dan dampingi dalam pengurusan sertifikasi Halal dari MUI" ujar Saidul menyudahi.

Sementara itu Wakil Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn.) mengucapkan terima kasih atas kehadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah yang berkenan hadir di Bumi Melayu Lancang Kuning, Provinsi Riau dan sangat menyambut baik untuk bersilaturahmi baik dengan Pemprov Riau maupun tokoh masyarakat.

Wagubri juga menyampaikan bahwa Pemprov Riau sangat mendukung peran Muhammadiyah yang tidak henti-hentinya memberikan kontribusi dalam pembangunan, terutama terbangunnya nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan kesatuan.

"Serta menjadi pelopor berbagai pembaharuan dengan gagasan-gagasan cemerlang yang mendorong bangsa Indonesia menuju ke suatu tatanan yang lebih baik," kata Edy Nasution.

Menurut Wagubri, keterlibatan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam memajukan bangsa Indonesia merupakan bentuk tanggung jawab kebangsaan dan ini sekaligus sebagai bukti bahwa Muhammadiyah memiliki Nasionalisme kebangsaan yang sangat tinggi dan sedikitpun tidak ada keraguan didalamnya.

"Semangat tersebut telah lahir dari kesadaran historik-patriotik, dimana sejak awal berdiri, Muhammadiyah memang tidak bisa lepas dari tiga program utama gerakannya, yaitu pendidikan, pelayanan kesehatan, dan sosial," ujarnya.

"Seluruh amalan usaha yang dimiliki Muhammadiyah dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Aceh hingga Papua," imbuhnya.

Wagubri mengakui bahwa Muhammadiyah senantiasa berkontribusi positif terhadap negara, dalam bentuk sumbangsih saran dan usulan agar penyelenggaraan negara tetap pada rel cita-cita dan tujuan kemuliaan kemerdekaan bangsa.

Oleh karena itu Wagubri Edy Nasution berharap kehadiran silaturahmi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasher dengan tokoh masyarakat Riau membawa perubahan untuk Riau lebih baik dimasa mendatang

"Mudah- mudahan dengan kehadiran pak Haedar ke Provinsi Riau ini dapat memberikan dorongan semangat bagi kami dalam rangka percepatan pembangunan di Provinsi Riau," tutupnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi dalam tausiahnya menyampaikan mengulas isu-isu kebangsaan dan kenegaraan. Haedar menekankan pada kehidupan harmonis beragama harus dijaga dalam kehidupan bermasyarakat. Ia berpendapat bahwa masyarakat Indonesia sudah diberikan banyak anugerah oleh Allah SWT.

“Indonesia selain dapat anugerah tanah air yang kaya, ada jiwa, ruh yang hidup di kebangsaan kita yakni agama” ujarnya.

Menurutnya, jiwa keruhanian ada dekat dengan denyut nadi kemanusiaan masyarakat Indonesia. Hal ini menjadi jelas terlihat karena semua agama yang ada di Indonesia hidup dengan suasana yang harmoni. 

“Ada perpaduan anugerah Allah dan perjuangan rakyat yang digerakkan oleh jiwa agama, bahkan agama dijamin dalam konstitusi dan tidak dirubah pada amandemen” sebutnya.

Haedar pun berpesan beberapa hal kepada hadirin pada malam itu. Ia berharap elit bangsa untuk terus menjaga nilai agama dan pancasila agar terus hidup, sekaligus menanamkannya pada keseharian. 

“Agama dan pancasila agar terus hidup dan menjadi jiwa para elit bangsa” sebutnya.

Dengan penanaman agama dan pancasila yang berbarengan, maka seluruh pemimpin akan memiliki bingkai dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk kemaslahatan umat. 

“itu yang menunjukkan bangsa itu punya kepribadian, agar kebijakan yang dihasilkan tidak sebatas memiliki nilai guna, pragmatis” ujar Haedar.

Dengan kebijakan yang didasari oleh agama dan pancasila tersebut, maka seluruh masalah yang muncul dan tanggungjawab yang harus dipikul akan menelurkan solusi yang mendalam dan tidak terburu-buru. 

“Lebih baik kita moderat tapi membangun dengan baik, sesuatu yang melampaui batas walaupun niatnya baik suatu saat akan sampai di ambang batas yang memaksa untuk kembali jatuh kebawah” timpalnya.

Pimpinan pun tumbuh dari rakyat, dan menjadi cerminan rakyat, maka Haedar turut berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap memiliki value kegamaan dan pancasila tersebut.

Ia pun berharap semua pihak bisa bersama membangun menuju perbaikan, terkhusus bagi seluruh sendi persyarikatan Muhammadiyah. Haedar menilai realitas ekonomi masyarakat masih sangat rendah, ini juga yang menjadi pekerjaan rumah bagi Muhammadiyah. 

“Kenapa Muhamamdiyah konsen kepada pendidikan dan ekonomi, karena pekerjaan rumah setelah kemerdekaan masih berat, Muhammadiyah juga tidak bisa sendirian dan harus bekerjasama dengan seluruh elemen pemerintah” tutupnya.

Pada acara silaturrahim itu juga dilakukan penyerahan secara simbolis dana Wakaf senilai Rp. 40 juta oleh ketua Paguyuban Pedagang Bakso Seriau, Tugimin kepada ketum PP Muhammadiyah. Kemudian kegiatan itu ditutup dengan sesi foto bersama.