Satu Tahun Jabat Sebagai Rektor, Saidul Amin Expose Perkembangan Universitas Muhammadiyah Riau
Pekanbaru (Umrinews) – Dr H Saidul Amin MA, telah memimpin Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) selama satu tahun sejak ditunjuk sebagai Rektor awal tahun 2022. Pada masa kepemimpinannya yang singkat itu, Saidul Amin telah banyak melakukan gebrakan yang menunjang kemajuan Umri dalam berbagai aspek.
Untuk menjelaskan perkembangan tersebut, Umri melaksanakan kegiatan bertajuk “Expose Perkembangan Umri Satu Tahun Jabatan Rektor” di Auditorium Gedung KH Ahmad Dahlan, Kampus Utama Umri, jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Kamis (02/03/2023) pagi.
Hadir pada kegiatan Expose tersebut Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau Periode 2005-2010 Prof Dr H Mukhtar Ahmad MSc, Ketua PW Muhammadiyah Riau Dr H Abdul Wahid MUs dan Bendahara Drs Syafri Yoes, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Prof Dr HM Nazir MA dan jajaran anggota Prof Dr H Usman Tang MSc, Ahmad Hijazi SE MM, Wakil Rektor I, II, dan III, Direktur, Dekan Fakultas, Kepala UPT, Lembaga dan Kantor di lingkngan Umri.
Kegiatan expose dimoderatori Wakil Rektor II Dr HM Rasyad Zein MM. Ia menyampaikan bahwa agenda ini sepatutnya terus menerus dilakukan. Setelah satu tahun masa jabatan Rektor sudah sepatutnya semua unit mengetahui bagaimana perkembangan yang sudah dilaksanakan.
“Guna mengetahui perkembangan dan kemajuan Umri dimasa satu tahun jabatan Rektor, perlu disosialisasikan kepada seluruh unit di Umri, BPH, dan PWM Riau untuk dipahami serta dilaksanakan bersama-sama demi kemajuan Umri di masa-masa yang akan datang,” ujar Anggota Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah tersebut.
Mengawali penyampaian materi dalam kegiatan Ekspos tersebut Prof Dr H Muchtar Ahmad MSc mengulas Program Internasionalisasi dan Kewirausahaan. Ia juga ini memberikan saran, masukan dan gambaran mengenai perkembangan dan kemajuan perguruan tinggi di Riau.
“Sejalan dengan ruh organisasi Muhammadiyah, gerakan Internasionalisasi dan Kewirausahaan saat ini harus terus ditumbuhkembangkan seiring dengan perkembangan tekhnologi dan peradaban. Program Internasionalisasi tersebut juga termasuk dalam penelitian terkait dengan pengembangan produk yang dihasilkan berdasarkan hasil riset yang didukung dengan adanya kerja sama, kolaborasi maupun kooperatif ,” tegas Mukhtar Ahmad.
Lebih jauh Mukhtar Ahmad menyampaikan bahwa Internasionalisasi adalah bagaimana usaha membuat segala sesuatu yang berkaitan dengan akademik diinternasionalkan.
“Jadi istilah yang saya kutip dari kamus Cambridge, internasionalasi adalah become international in academic purpose, yang misalnya dimulai dari tenaga pengajar, kurikulum, penelitian penerbitan dan hal yang lainnya yang berkaitan untuk melayani masyarakat dan publik dengan melakukan inovasi. Guna melaksanakan internasionalisasi kegiatan akademik tersebut, maka diperlukan lembaga atau organisasi internasionalisasi tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, dalam agenda utama Ekspos tersebut, Rektor Umri Dr H Saidul Amin MA menyampaikan laporannya kepada seluruh hadirin, yang dimulai dimulai dari perkembangan program studi.
“Tahun 2022 terdapat 26 program studi, dan tahun 2023 sedang diusulkan tiga program studi baru yaitu S2 Manajemen Kewirausahaan, S1 Kedokteran dan S1 Ilmu Al Qur’an dan tafsir” jelas Saidul Amin.
Saidul Amin juga menjelaskan perkembangan SDM, dimana adanya penambahan kualitas tenaga pendidik baik dari jumlah dosen lulusan S3 serta peningkatan jumlah jabatan maupun sertifikasi. Terhadap jumlah penelitian dan pengabdian masyarakat serta jumlah jurnal yang terindeks Sinta, mengalami peningkatan.
“Peningkatan juga terlihat dari jumlah jurnal terindeks Sinta, dimana tahun 2022 memiliki 17 jurnal ilmiah yang terakreditasi SINTA, sedangkan di tahun 2023 sudah ada 26 jurnal,” jelasnya.
Terhadap fasilitas gedung, untuk saat ini Umri mengalami peningkatan dimana pekerjaan pembangun Gedung Tajdid Center (GTC) dan Rusunawa sedang berlangsung. Lain dari itu, pembahasan pembangunan ruang perpustakaan Umri juga menjadi hal utama.
“Peningkatan gedung/fasilitas ruangan juga mengalami penambahan, dimana saat ini sedang tahap pekerjaan pembangungan GTC dan Rusunawa. Khusus untuk bangunan Rusunawa, dana pembangunan yang diperkirakan sejumlah 18 Miliar didapatkan dari hibah dari Kementrian PUPR. Sedangkan pekerjaan GTC merupakan dana waqaf dari masyarakat,” jelasnya.
Dalam bidang Internalisasi AIK, Saidul Amin juga menyampaikan bahwa penanaman Al Islam Kemuhammadiyahan sudah dilaksanakan secara internal. “Pelaksanaan AIK telah kita lakukan melalui program Baitul Arqam untuk dosen, mahasiswa, karyawan yang waktu pelaksanaan dua kali dalam setahun,” pungkasnya.