Riri Gustifa Jadi Pemuncak di Wisuda ke 17 UMRI

umri.ac.id - Sebanyak 295 mahasiswa yang dikukuhkan mendapat gelar sarjana dan diploma III wisuda ke 17 Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) pada, Sabtu, (26/10/2019).

Wisudawan berasal dari Fakultas Teknik 61 orang, FMIPA dan Kesehatan 52 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 121 orang, Fakultas Ilmu Komputer 52 orang, Ilmu Komunikasi 71 orang, FKIP 10 orang dan Ilmu Hukum 28 orang.

Sementara pemuncak wisuda kali ini ialah Riri Gusfita mahasiswa dari Program Studi Fisika dengan IPK 3,89. Riri mengaku mengaku gembira saat namanya dipanggil sebagai pemuncak dalam wisuda kali ini.

Ketua Majelis Pendidikan Tinggi dan Penelitian Pengembangan PP Muhammadiyah, Prof Lincolin Arsyad yang didampingi DR Mubarak M.Si dan Wakil Rektor I Sri Fitria Retnawaty, S.Si., MT memberikan cinderamata sebagai bentuk apresiasi atas hasil yang sudah diperoleh.

Dijelaskan Riri menjadi lulusan terbaik memang mimpi Riri sejak duduk di bangku kuliah. Menurutnya, sejak baru kuliah dia sudah bertekad lulus dengan IPK tertinggi. Sehingga, kedua orangtuanya bangga dengan prestasi yang ia capai.

Putri seorang supir oplet dan ibu yang bekerja sebagai cleaning service ini mengaku ingin mengulang kembali melihat raut gembira dari orangtuanya.

Dulu, wajah gembira dan bangga itu pernah Riri lihat ketika ia menjadi Juara Umum di SMK Muhammadiyah I.

“Riri senang melihat kedua orangtuanya gembira. Hal ini yang membuat saya termotivasi untuk jadi yang terbaik di bangku kuliah,” katanya.

Agar hasil kuliah maksimal, Riri mengaku tak pernah menunda pengerjaan tugas dari dosen. Selama kuliah, Riri mengaku mendapat banyak pengalaman penting.

Hal yang paling ia ingat adalah ketika terpilih ikut dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional di Yogyakarta beberapa waktu lalu. Di ajang itu, ia dan rekannya memperkenalkan jam berbahan serat tebu. Jam itu mereka produksi untuk souvenir.

Dia juga berencana akan terus mengembangkan usaha ini. Apalagi, omzet sudah mencapai belasan juta rupiah.

Penerima beasiswa Pemprov Riau ini senang karena banyak mendapat wawasan tentang kewirausahaan selama di kampus. Cerita prestasi yang diraih Riri bukan satu-satunya di Umri. Karena kampus ini terus mendorong mahasiswanya terjun ke dunia wirausaha.

Sementara dijelaskan Rektor Umri, DR Mubarak M.Si, pihak kampus telah memiliki mata kuliah kewirausahaan untuk mendorong mahasiswa menjadi pelaku usaha.

Di samping itu, juga ada program Umri Entrepreneurship Award yang telah berlangsung 5 tahun.

Kedepannya, untuk pemenang award ini akan diberikan dana bantuan. Sehingga mereka dapat terus mengembangkan usahanya.

“Kedepannya, Umri juga ingin mengembangkan socioentrepreneurship. Yaitu bagaimana mengembangkan usaha yang juga berkontribusi untuk kebaikan masyarakat,” kata Rektor.

Sementara itu, Prof Lincolin Arsyad menekankan pentingnya lulusan perguruan tinggi memiliki jiwa wirausaha. Tidak harus menjadi entrepreneur.

Tapi setidaknya mampu bekerja sendiri. Untuk itu perlu diperhatikan kurikulumnya. Lalu bagaimana mata ajarnya, pratikum dan sebagainya. Bagaimana mereka bisa mampu memiliki semangat berwirausaha.

Guna menentukan kurikulum yang mendorong mahasiswa berwirausaha, tentu dibutuhkan dosen yang mampu dan paham di bidang itu. Sehingga mereka mampu memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha.

Sementara itu, BPH Umri prof Isjoni juga menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyusun materi perkuliahan soal Kemuhammadiyahan.

Dimana, nantinya mahasiswa akan mengikuti delapan kali perkuliahan di kelas dan delapan pertemuan lagi di lapangan. (upt.promosi)